MARTIZAINFO_ Di kisahkan Prabu Angling Darma Adalah keturunan prabu jayabaya pada suatu ketika putri dari prabu jayabaya hendak melahirkan,
tetapi tidak kunjung kunjung melahirkan seorang bayi pada ahirnya datang seorang Dewa Narada
datang berkata: "He Prabu Jayabaya, ketahuilah bahwa cucumu tak
mungkin akan lahir bila kamu tidak melepaskan
titisan Wisnumu
Apabila terlanjur-lanjur maka akan merusakkan
segalanya",Mendengar keterangan tersebut
Prabu Jaya baya susah sekali dan gelisah. Tetapi apa mau dikata. Demi cucunya
dan merasa umurnya
telah lanjut, maut
hampir datang menjelang. Maka dari
itu prabu jaya menyerahkan Segala
sesuatunya kepada Batara Narada.
Prabu Jayabaya segera "ngraga sukma" (melepaskan sukmanya). Sukma titisan wisnu lepas, dan tatkala
sampai di ubun-ubun segera
ditangkap oleh Batara Narada. Dengan demikian Prabu Jayabaya sudah bukan
titisan Wisnu lagi.
Maka Atma titisan itu segera dimasukkan ke dalam bayi yang masih di dalam kandungan. Tidak berapa lama maka lahirlah kandungan sang putri. Lelaki yang rupawan wajahnya. Dan Diberi nama oleh eyangnya RADEN ANGLING DARMA.
![]() |
Angling Darma |
Kelahiran
Anglingdarma ditandai dengan suasana
alam yang benar-benar manakutkan. Kilat
sabung menyabung, banyak
gunung melerus, gelap
gulita selama tujuh hari
rujuh malam, gempa bumi bagai menghoyag
jagad. Kemudian ada
cahaya yang terang
berjalan diangkasa setelah
sampai diatas sang baji
masuk ke dalam
tubuh Angling darma. Setelah
itu langitpun terang benderang, suasana
alam menjadi reda
aman tenteram,
Angling darma
sangat dicintai kakeknya.
Setelah besar diberi
tanah Wirata yang bemama Malawapati. Prabu Jayabaya waktu menjelang kelahiran Angling
darma telah mencukur rambutnya suatu
perlambang bahwa didalam
hatmya dia telah masuk
agama Islam dan rnemakai
kopyah.
Akhimya
Angling darma pindah ke Malawapati
bersama ibunya Sedang Prabu Jayabaya
merasa sudah tiba
waktunya untuk kembali menghadap Dewanya.
Berunding bersama dengan
Dewi Sara.
Maka dipanggillah
patih Suksara diberitahu
maksud Sang Prabu
yang hendak
mukswa. Patih Suksara
menyerahkan kepada kehendak Sang prabu. Tetapi sebelum
mukswa biasanya raja-raja yang terdahulu selalu mengadakan
perjalanan dahulu melihat
negaranya sambil mencari-cari
daerah mana yang hendak
dipakai untuk makam
ataupun untuk mukswa.
Usul itu diterima
oleh Prabu Jayabaya.
Setelah
segala sesuatunya dipersiapkan
maka berangkatlah Sang Prabu
diiring pasukan pengawalnya mengadakan tour memriksa daerah-daerah jajahannya. Dari
satu kesatu daerah
sambil memberikan hadiah-hadiah kepada
para rakyat yang dianggap
pantas diberi hadiah,
Sampailah perjalanan Sang Prabu di desa Gagakrungsit. Didekat
kuburan Praloga Prabu Jayabaya terhenri jalannya sebab mendengar suatu rintihan, suara tangis
yang menyayat hati.
Maka Sang Prabu lalu bertanya kepada seluruh pengiringnya
apakah mereka juga mendengar rintihan tersebut. Mendapat jawaban bahwa semuanya mendengar
Sang Prabu segera memerintahkan agar kuburan
yang mengeluarkan tangis itu dibongkar.
Maka betapa herannya
tatkala kuburan digali sedalam 1 meter keluatlah bau
harum semerbak mewangi dari
dalam makam. Penggalian diteruskan. Tatkala trebela dibuka maka didalam hanya ada kain yang diatur
rapi sekali. Tidak ada
jenasahnya.
Baca Juga : Tempat Ziarah Makam Wali Sngo
Prabu Jayabaya
segera memanggil kepala desa Gagakrungsit Umbul Wilaya "duh Gusti
sesembahan hamba, yang meninggal
itu adalah wanita biasa dari desa kami" kata Umbul Wilaya. "Dia punya
adik wanita. Kemudian si adik kawin mendahului. Agaknya wanita tersebut
malu sekali dan dia
tidak mau makan
serta minum pun tidak
mau tidur, Sampai akhirnya dia
meninggal dunia dan kemudian kami kubur. Namun kemudian dari
kubumya terdengar tangisan yang
membingnngkan kami sampai akhirnya dibongkar oleh
Sang Prabu".
"Siapakah nama
anak perempuan itu he
Umbul Wilaya?". Dia bemama
Suci Sang Prabu". Kisah
tersebut benar-benar berkesan pada
hati Sang Prabu. Maka Umbul
Wilayapun diberi ganjaran yang
besar sekali.
Itulah sekilas cerita kelahiran angling darma
Sumber : buku Rahasia Ramalan " Jayabaya.
Kisah Angling Darma Raja Malwapati
4/
5
Oleh
Martiza Info