Tata Cara Sholat Wajib [ Tuntunan Sholat Nabi]

Tata Cara Solat Nabi.

MARTIZAINFO_ Sholat adalah Rukun Islam Kedua setelah mengucap dua kalimat syahadat, begitu agung kedudukannya didalam Islam Hingga Rasulullah menyebutnya sebagai pilar Dienul Islam. Karena begitu pentingnya Sholat Nabi memberikan Tuntunan Soalat atau Cara Sholat sebagai mana yang disabdakan Nabi :

"Sholatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku (Nabi) Sholat."

Dari sabda nabi diatas bisa kita ketahui bagai mana cara solat yang baik dan benar yaitu dari Nabi diajarkan ke pada para sahabat Nabi, sampai kepada para ulama ulama soleh.

Sifat Sholat Nabi / Tuntunan Sholat yang di Ajarkan Nabi sebagai berikut :

Pertama : Menghadap Qiblat dan Mengucapkan Takbir " Allahu Akbar"

Mengucapkan Takbiratul Ihram tersebut adalah rukun Sholat, Tidak akan sah sholat seorang tanpa mengucapan Takbiratul Ihram"

dalam sabda Nabi :

"Apabila engkau hendak mengerjakan sholat, maka sempurnakan Wudhu mu terlebih dahulu kemudian menghadaplah ke arah kiblat lalu ucapkanlah Takbiratul Ihram."

Takbiratul Ihram Ini harus diucapkan dilisan bukan didalam hati.

Kedua : Disunahkan mengangkat kedua tangan.
berdasarkan hadis nabi :

Diriwayatkan oleh Abdullah Bin Umar ia berkata :"Rasulullah biasa mengangkat kedua tanggannya setengah bahu jika hendak memulai sholat , setiap kali bertakbir untuk ruku dan setiap kali bangkit dari Ruku'nya. ( Muttafaqun alaihi).

dalam hal ini kita disunahkan mengangkat tangan ketika Ruku dan bangkit dari ruku, karena ini merupakan sunah nabi baiknya dilakukan, untuk menambah pahala solat.

Ketiga : Mengarah Pandangan ke arah Sujud.
ketika kita solat pandangan kita diarahkan ke arah tempat sujud sebagai mana dalam hadis Nabi:

"Rasulullah tidak mengalihlkan pandanganya dari tempat sujud(dalam solat)."

Keempat : Membaca Do'a Iftiftah

do'a istiftah ini juga hukumnya sunah dalam solat, tapi baiknya dibaca, dalam do'a iftitah ada dua jenis bacaan sebagai berikut :

berikut do'a iftitah pertama :

Do'a Iftitah kedua :

Kelima Membaca Surat alfatihah.

Membaca surat fatihah adalah rukun sholat, artinya sholat tanpa membaca surat fatiha solatnya tidak sah, sebagai mana yang dijelaskan Nabi :

"Tidak sah sholat seseorang yang tidak membaca surat al-Fatihah."

Keenam : membaca surat yang lain dari surat fatihah,
setelah membaca surat fatiha maka bacalah surat yang lainya baik surat yang pendek pendek maupun yang surat panjang,

Ketujuh : Ruku'
dalam ruku untuk membaca do'a Ruku" sebagai berikut :

"Maha Suci RabbkuYang Maha Agung."

Ketujuh : bangkit dari Ruku seraya membaca :

"Allah Maha Mendengar terhadap hamba yang memujinya"
disunahkan mengangkat kedua tanggan dalam hal ini.

Kedelapan : berdiri I'tidal
dalam i'tidal membaca do'a i'tidal sebegai berikut :

"Ya Rabb kami dan segala Puji bagi-Mu, sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu."

Kesembilan : Kemudian Sujud
dalam hal sujud hendaklah mendahulukan kedua lututnya sebelum kedua tanganya ketika turun untuk sujud. hal ini berdasarkan hadis Nabi dari Wai bin Hujur bahwa ia berkata "

Artinya :" saya melihat setiap kali Rasulullah sujud , beliau meletakan kedua lututnya sebelum kedua tanganya."

Kesepuluh : Hendak lah ia sujud dengan 7 anggota badanya

hal ini tidak diperbolehkan mengangkat salah satu dari anggota sujud dari tempat sujud, apa bila ia tidak sanggup sujud disebabkan sakit, hendaklah ia merunduk sedikit sekedar kemampuanya sehingga seperti sujud, contoh sujud orang sakit :

contoh gambar sujud :

Sujud seperti ini tidak diperbolehkan sebagaimana disampaikan nabi :

"Janganlah Kamu merebahkan lengan tangan dilantai seperti anjing ketika sujud." ( Muttafaqun Alaihi)

Ini sujud yang dianjurkan :

Kesebelas membaca do'a sujud
untuk do'a sujud yang sudah masyhur dikalangan umat islam sebagai berikut :

Kedua belas : bangkit dari sujud :
duduk sujud perhatikan posisi duduk yang benar dan yang salah gambar sebagai berikut :

dan membaca do'a sebagai berikut :

Ketiga belas : sujud kedua seperti sujud pertama.
Keempat belas : Bangkit untuk mengerjakan Rakaat berikutnya sebagai mana yang dilakukan rakaat pertama.
Kelima belas : Do'a Tasyahud Awal sebagai berikut :