Hadis Tentang Kejujuran Membawa kebaikan
MARTIZAINFO_ Dalam Artikel ini saya akan membahas beberapa
hadis tentang kejujuran, Agama Isam sendiri dengan jelas menerangkan bahwa
sifat jujur adalah keharusan, dan berbohong adalah dilarang. Bahkan dalam bekerja
maupun usaha berdagang atau dalam proses jual beli, kita dilarang untuk menipu
dan berdusta kepada calon pembeli.
Bahwa kejujuran itu merupakan kebaikan sekaligus
penyelamat.Sifat itulah yang menentukan nilai amal perbuatan, karena kejujuran
merupakan ruhnya. Seandainya orang-orang itu benar-benar ikhlas dalam beriman
dan berbuat taat. niscaya kejujuran adalah yang terbaik bagi mereka
عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْد رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ،
فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ
إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى
الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ
وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ
الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ
وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
Artinya: Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu
anhu, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada
kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang
selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh
sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta
membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke
Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan
dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).
Begitu Lengkap dan jelas Hadis tentang kejujuran yang disampaikan Nabi Muhamad SAW, begitu pentingnya seseorang muslim harus memiliki sifat kejujuran dalam segala hal. karena akan menghantarkan dia kedalam kesalamatan dunia dan ahirat.
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا - أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا - فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
Artinya: “Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu.
Bahkan dalam berdagang sendiri ketika seorang penjual dan pembeli masing masing memiliki kejujuran dalam keadaan itu banyak nilai keberkahan sampai masing masing mereka berpisah.
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ
Artinya: “Tanda orang munafik itu ada tiga, dusta dalam perkataan, menyelisihi janji jika membuat janji dan khinat terhadap amanah.”
Dalam hadis diatas hampir umat islam mengerti tetapi kadang berat untuk mengamalkannya. maka perlu adanya latihan latihan dari terkecil dalam diri sendiri.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلاً فَقَالَ « مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ ». قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « أَفَلاَ جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَىْ يَرَاهُ النَّاسُ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّى »
Baca Juga : Hadis Tentang Tolong Menolong Sesama Manusia
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya,
kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya,
"Apa ini wahai pemilik makanan?" Sang pemiliknya menjawab,
"Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah." Beliau
bersabda, "Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia
dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan
kami.
Hadis Diatas betapa pentingnya kejujuran dalam ber dagang dan semua hal, contoh diatas adalah contoh kecil yang akibatnya besar, samapai rasulullah sendiri mengatakan jika melakukan hal seperti yang dalam hadis diatas bukan dari golongan Nabi.
Hadis Diatas betapa pentingnya kejujuran dalam ber dagang dan semua hal, contoh diatas adalah contoh kecil yang akibatnya besar, samapai rasulullah sendiri mengatakan jika melakukan hal seperti yang dalam hadis diatas bukan dari golongan Nabi.
Itulah hadits tentang kejujuran bahwa kejujuran
adalah salah satu pokok ajaran islam, islam melarang dengan keras berbohong / berdusta,
menipu, menjebak dan hal hal semacamnya baik dalam perkataan maupun perbuatan.
wasalam
Hadis Tentang Kejujuran Dalam Segala Hal
4/
5
Oleh
Martiza Info