Monday

Sejarah Kusus Sunan Gunung Jati Cirebon

Sejarah Sunan Gunung Jati Dan Karomah - nya
Wali Songo - Dalam sejarah Syeh Syarif Hidayatullah / Sunan Gunung Jati ia adalah salah satu kelompok Wali 9 yang menyebarkan agama islam di tanah jawa kususnya di daerah cirebon jawa barat.

Iklan " Jasa Penerjemah Tersumpah" Di Cirebon
Sunan Gunung Jati dikenal memiliki kesaktian / karomah yang tinggi yang bisa mengalahkan para dukun dukun untuk diajak kejalan yang benar yaitu agama Islam.

Sunan Gunung Jati- Menuruit suatu keterangan menyebutkan bahwa Syeh Syarif Hidayatullah adalah keturunan Sayid artinya keturunan anak anak cucu Rasulullah SAW, Beliau lahir dari ibu yang bernama Syarif Mada"in (nama aslinya Raden Mas Rarasantang, suku jawa asli, putri raja Pajajaran Raden Pamanarasa atau Prabu Siliwangi). 

Ayahnya bernama Maulana Aultan Mahmud alias Syarif Abdullah ,Putara Syeh Nurul Aliem yang memrintah negri mesir dan masih ada garis keturunan dari Bani Ismailiah. Syarif Hidayatullah mempunyai adik kandung bernama Syarif Nurullah.

pada usia 20 tahun Syarif Hidayatullah pergi menuju mekah untuk belajar agama kepada ulama ulama terkemuka sat itu antara lain kepada Syeh Tajmuddin al-Qubro dan syeh Athaillah Syadzali, sesudah 2 tahun lamanya berada di mekah beliau terus menuju ke negri bagdad untuk belajar berbagai ilmu dan tidak ketinggalan dipelajari pula ilmu tasawuf.

ketika Syarif Hidayatullah berusia 27 tahun, ayahnya meninggal  dunia, maka sebagai putra yang tua Syarif hidayatullah ditujuk mengantikan sebagai orang yang memprintah kota ismailiah (mesir). tetapi berhubung beliau sudah bertekat keras melaksanakan harapan ibunya yaitu menjadi mubaligh di caruban, maka beliau melimpahkan jabatan tinggi itu kepada adiknya Syarif Nurullah . setelah beberapa bulan Syarif Nurullah menjabat kekuasaan tersebut , maka sang ibunya meninggalkan kota  ismailiah menuju tanah jawa, bersama syarif hidayatullah tepat pada tahun 1475 sampai keduanya dicerebon dan mendapatkan sambutan luar biasaoleh kalangan istana Pakungwati negri ceruban.

pada saat beliau ibunya (Syarifah Mudaim) beserta Syarif Hidayatullah datang dicerbon itu, ternyata seorang gurunya yang pernah membesarkan beliau sudah meninggal dunia yaitu Syeh Datuk Idlofi atau yang lebih dikenal dengan sebutan" Syeh Dzatul Kafi "dan oleh masyarakat pesembangan memangilnya denga sebutan " Syeh Nur Jati" artinya sesepuh yang menyinari atau menyiarkan Gunung Jati" makamnya berada di puncak Gunung Jati.

Maka dengan alasan  agar dapat selalu dekat dengan makam gurunya, Syarifah Mudaim minta untuk tinggal saja dikampung pasembangan bersama putranya Syarif Hidayatullah . permohonan ini dikabulkan oleh Pangeran Cakrabuana dan ahirmya keduanya bertempat tinggal dipertamanan Gunung Sembung sambil mengajarkan agama Islam sekaligus sebagai penerus pangguron Islam Gunung Jati Yang telah ditinggalkan oleh syeh Dzatul Kafi.

Pangeran Cakrabuana tampaknya mengerti siapa Syarif Hidayatullah itu, sehingga pada suatu saat atas kehendak pangeran cakrabuana sendiri syarif hidayatullah diambil menantu ( meskipun keponakamnya sendiri) sebagai permaisuri anaknya yang bernama Nyi Ratu Pakungwati kerena usianya yang semakin lanjut pada suatu saat Pangeran cakrabuana akhirnya menyerahkan (mengalihkan) kekuasanya atas negri carupan ( sekarang cirebon) kepada menantunya yaitu Syarif Hidayatullah dengan gelar "sususnan" atau Sunan".

suatu ketika berita tentang tampilnya seorang mubaligh berasal dari kota ismailiah sebagai pemimpin negri  Caruban ini terdengar oleh Demak yang baru saja kurang lebih satu tahun berdiri sebagai kerajaan Islam pertama dipulau jawa dibawah kekuasaan Raden Patah, tepatnya pada tahun 1478 M, setelah Raden Patah berhasil mengalahkan Majapahit dibawah kekuasaan Raja Galidra Wardana alias Prabu Brawijaya ke VII.

berhubung adanya berita yang terdengar oleh Demak bahwa diwilayah Pajajaran Agama Islamtelah berkembang dengan pesatnya lantaran negri cirebon dipimpin oleh Syarif Hidayatullah . maka Raden Fatah mengumpulkan para mubaligh lainya yang kesemuanya sudah bergelar sunan untuk diajak musyawarah dan menetapkan bahwa Syarif Hidayatullah penguasa negri cirebon sebagai "Penetap Penata Gama Rasul" ditanah pasundan artinya beliau ditetapkan sebagai pemimpin penyiar agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhamad saw . diwilayah Jawa Barat dan akhirnya Syarif hidayatullah ditetapkan pula sebagai sunan Cirebon dengan gelar " Sunan Gunung Jati"

Pada Tahun 1515 M Wafatlah Syeh Syarif Hidayatullah dalam usia 120 tahun dan jenazahnya dimakamkan dipertamanan Gunung Sembung. Makam beliau selalu tertutup untuk umum, hanya pada waktu tertentu saja pintu makam terbuka, misalnya pada saat sultan Cirebon dan keluarga berziarah dan memang hanya orang orang tertentu yang boleh masuklangsung ke makamnya, juka pada malam jum'at kliwon dan malam tanggal 12 Rabiul awwal pintu makam beliau dibuka.

itulah sekilas cerita Sunan Gunung Jati. mudah mudahan yang membaca mendapat keberkahan dari Allah .
Ilahadrati ruhi sunan gunung jati Syarif Hidayatullah al-fatihah........

Artikel Terkait

Sejarah Kusus Sunan Gunung Jati Cirebon
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel saya? Silakan berlangganan gratis via email