Friday

Sejarah Nabi Muhammad Dengan Siti Khodijah

Sejarah Nabi Muhamad Yang Wajib Di Ketahui Orang Islam.
Nabi Muhamad adalah Nabi Dan Rasulullah terakhir sesudah beliau tidak ada Nabi dan Rasul lagi. Nama lengkap dari Beliau adalah Muhammad Bin Abdullah Bin Abdul Mutholib. Sedangkan ibunya bernama Aminah binti Wahab.


Nabi Muhamad dilahirkan tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah atau tanggal 20 April tahun 571 M. Pada saat kelahiran nabi ada pristiwa besar yaitu tentara raja abraham yang mengunakan gajah hendak menghancurkan kabah yang sudah dibangun Nabi Ibrahim. dan pada waktu itu tentara raja abraham mengunakan pasukan gajah yang ditumpangi tentaranya. sehingga disebutlah tahun itu dinamakan tahun gajah.

Abraham adalah gubernur  dari kerajaan nasrani Abessinia yang memprintahkan negri yaman. mereka ingin menghanjurkan kabah untuk dijadikan pusat perhatian umat seluruh dunia. namun niat raja yang dolim itu tidak tercapai karena Allah mengutus burung Ababil dengan membawa batu dari dari api neraka sehingga bala tentara abraham hanjur tanpa sisa dengan dilempari batu dari atas yang dibawa burung ababil.

Pada Waktu Nabi lahir ia sudah tidak memiliki ayah, karena ayahnya meninggal saat Nabi dalam kandungan ibunya. sehingga beliau menjadi anak yatim. tetapi walaupun yatim beliau disayang kakeknya Abdul Mutholib.

Karena sudah tradisi orang mekah jika mempunyai anak maka orang tuanya akan mencarikan penggantinya sebagai ibu susuan. dan pada waktu itu kebetulan ada seorang perempuan dari dusun, yang menawarkan jasanya untuk mengasuhnya. Aminah setelah musyawarah kesemua keluarga dan disetuju maka Nabi muhamad dibawa pulang perempuan itu untuk diasuh sampai pada umur 4 tahun. Nama yang menyusui Nabi namaya Halimatus Sa'diyah.

Pada Usia Nabi yang ke lima, maka Halimatus Sa'diah mengantarkan kepada ibu Nabi. yaitu Aminah dan ibunya mengajak Nabi ke madinah dengan tujuan untuk memperkenalkan pada keluarganya yang berada disana dan tujuan lainya berziarah ke makam ayahnya (Abdullah).

setelah berada dimadinah mereka kembali ke makah, namun sebelum sampai tujuan  tepatnya didaerah Abwa' tiba tiba ibunya sakit mendadak dan meninggal.  dan ibunya dimakamkan didaerah itu juga. Bisa dibayangkan hati Nabi saat itu ditinggal ayah dan ibunya dalam usia Nabi masih kecil.

Setelah selesai pemakaman Nabi melanjutkan perjalanan ke makkah dan menceritakan kepada kakeknya kejadian ketika dalam perjalanan. Akhirnya Abdul Mutholib yang bertanggung jawab mengasuh dan mendidiknya.

Abdul Mutholib didaerah mekah termasuk orang yang dihormati oleh kaum Quraisy, dengan demikian Nabi ikut disegani/ dihormati. beliau mendapat perhatian dan kasih sayang oleh kakeknya. Namun tak lama kemudian kakeknya meninggal dunia, ketika usia nabi 8 tahun, Nabi sedih ditinggal orang orang yang dicintainya. namun Nabi tetap sabar dan tabah, kematian kakeknya bukan dirasakan Nabi tapi juga penduduk makah merasa kehilangan karena beliau pemimpin yang bijaksana dan arif. 

Setelah kematian kakeknya Nabi diasuh oleh pamanya yaitu Abu Tholib, karena pamanya sudah mendapat wasiat dari kakeknya.untuk mengasuhnya setelah peninggalan kakeknya.Dan pada waktu Nabi ikut kakeknya dan bahkan pamanya beliau tidak pernah berbohong dan tidak pernah melakukan perbuatan yang menjerumus kemaksiatan, beliau selalu menjaga sifat yang terpuji.

Nabi Mulai Beniaga / dagang ikut pamanya.
Pada waktu ikut pamnaya yakni Abu Tholib, Nabi diajak berdagang dengan pamanya karena pamanya usahanya berdagang. Nabi dan pamanya berdagang sampai ke kota syam. pada waktu diperjalanan, paman Nabi melihat keanehan pada diri Nabi ada segrombol awan mengikuti diatas nabi padahal waktu itu matahari begitu panas sekali, maka paman Nabi berkeyakinan bahwa Nabi Muhamad memiliki kelebihan.

Pada waktu mereka berjualan dikota Busro , Bertemulah ia dengan seorang pendeta yang mengetahui sesuatu pada diri Nabi (waktu masih kecil) ada tanda tanda kenabian. Maka pendeta tersebut menyuruh mereka berdua ( Nabi dan Pamanya) untuk segera pulang karena takut barang kali orang orang yahudi mengetahu akan kenabian beliau dan akan menyakiti Nabi. Maka Pulanglah berdua atas saran pendeta tersebut yang ber nama "Buhairah"

Setelah Nabi sampai dimakah maka pamanya menyuruh kepada beliau untuk mengembala kambing milik keluarganya. Nabi pada waktu diajak pamanya ikut berdagang pada usia 12 tahun, pengalaman pamanya saat berdagang sama Nabi ada keanehan pada daganganya cepat laris sehinga tak putuh wktu lama untuk berjualan, ternyata ketika nabi menjual dagangan pamanya dengan kejujuranya dalam menawarkan daganganya.

Pada usia Nabi 15 Tahun, nabi menyaksikan perang Fijar, terjadi ditanah suci dan dibulan suci yaitu bulan Dzul Qa'idah berang terjadi antara suku Quraisy bergabung dengan Kainanah melwan suku Qais 'Ailan. pada waktu itu nabi membantu pamanya menyiapkan keperluan pamanya. setelah bertikai maka diantara keduanya banyak yang jatuh korban, ahirnya dua belah pihak mengadakan perdamaian karena dibulan suci tidak dibenarkan untuk saling membunuh. pada waktu perjanjian damai nabi ikut hadir bersama pamanya.

Setelah Nabi dewasa beliau ingin usaha sendiri, beliau tidak mau lagi menggantungkan hidupnya pada pamanya (Abu Tholib). untuk itulah Nabi minta izin pada pamanya agar diperbolehkan mencari nafkah sendiri. Karena beliau sejak kecil sudah selalu bersifat jujur maka memudahkan dalam mencari pekerjaan, dan beliau diterima bekerja disalah satu janda kaya raya namanya Siti Khodijah Beliau dipercaya untuk menjual daganganya dengan ditemani maisaroh dalam waktu singkat danganya terjual habis. maka siti Khodijah pun senang karena baru baru ini daganganya terjual dalam waktu singkat dan juga Nabi jujur dalam memberikan laporanya kepada khodijah. dari  situlah siti khodijah tidak mau melepaskan Nabi Muhamad.

Nabi Menikah Dengan Siti Khodijah
Setelah siti khodijah melihat sifat nabi yang jujur, siti khodijah pun melamar Nabi tetapi Nabi minta tempo untuk bermusyawarah dengan pamanya (Abu Tholib). karena paman nabi mendengar apa yang disampaikan Nabi Muhamad tentang siti khodijah perempuan yang baik, maka pamanya pun ikut merestui lamaran siti Khodijah. maka perkawinan pun dilaksanakan Nabi dengan Siti Khodijah pada waktu itu nabi berusia 25 tahun dan siti Khodijah berusia 40 tahun.

Artikel Terkait

Sejarah Nabi Muhammad Dengan Siti Khodijah
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel saya? Silakan berlangganan gratis via email